Amonia (NH₃) Bau Busuk Diduga Akibat Pencemaran dari PT Mitra Muratara Sejahtera (MMS)

Oplus_131072

Muratara
Bau busuk yang menyengat kembali dikeluhkan warga sekitar lokasi operasional PT Mitra Muratara Sejahtera (MMS). Diduga kuat, bau tak sedap ini berasal dari limbah perusahaan yang mencemari lingkungan sekitar.kamis(10/7/2025)

Bau busuk dari limbah sawit umumnya berasal dari proses pengolahan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di pabrik kelapa sawit (PKS), terutama dari limbah cair atau yang dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent (POME).seperti Amonia (NH₃)

Sejumlah warga menyatakan bahwa bau tersebut sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat pagi dan sore hari. Bahkan, beberapa warga mengaku mengalami mual akibat aroma menyengat tersebut.

“Sudah lama kami mencium bau seperti ini, apalagi saat angin kencang. Baunya menusuk hidung dan sangat tidak nyaman,saat melintasi jalan lintas di wilayah berdirinya pabrik,ujar salah satu warga yang melintas

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak PT MMS terkait keluhan masyarakat tersebut. Sementara itu, warga berharap adanya tindakan cepat dari pemerintah daerah dan dinas lingkungan hidup untuk melakukan investigasi dan menindak tegas jika terbukti terjadi pencemaran lingkungan.

Pencemaran bau ini juga dikhawatirkan berdampak jangka panjang terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas udara di wilayah tersebut.ujarnya

Andri, salah satu warga yang juga merupakan anggota LSM Komando Garuda Sakti, turut angkat bicara terkait persoalan tersebut. Ia menilai bahwa bau menyengat tersebut sudah sangat mengganggu dan perlu segera ditangani oleh pihak berwenang.

“Kami sebagai warga sangat terganggu. Ini bukan masalah baru, tapi sudah berulang kali terjadi. Kami dari LSM Komando Garuda Sakti meminta pemerintah, khususnya Dinas Lingkungan Hidup Muratara, segera turun ke lapangan dan melakukan uji kualitas udara serta pengecekan pengolahan limbah di PT MMS,” tegas Andri.

Menurutnya, pencemaran seperti ini tidak hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga berpotensi mengancam kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup dalam jangka panjang.

Warga berharap pemerintah daerah tidak tinggal diam dan segera memanggil pihak perusahaan untuk memberikan klarifikasi serta solusi konkret. Jika dibiarkan, masalah ini dikhawatirkan akan semakin meluas dan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar.

Editor :indra

Pos terkait